Orang Tua Menyumbangkan Otak Anaknya Untuk Ilmu Kedokteran

Orang Tua Menyumbangkan Otak Anaknya Untuk Ilmu Kedokteran

Seorang balita yang baru berusia 2 tahun meninggal dunia setelah divonis penyakit kanker otak. Setelah meninggal, orang tua si balita berinisiatif untuk menyumbangkan otak anaknya untuk dibekukan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kedokteran dalam mencari obat untuk penyakit kanker pada anak.

Balita bernama Matheryn Noavaratpong telah didiagnosis menderita tumor dengan ukuran 11 cm di otak kirinya pada tahun 2014 lalu. Matheryn dilaporkan menderita ependymoblastoma atau kanker otak yang menyerang anak-anak.

Usaha pengangkatan tumor telah dilakukan. Dokter pun berhasil mengangkat tumor Matheryn. Namun, ia malah divonis koma seumur hidup. Tapi, Matheryn kemudian terbangun setelah seminggu mengalami koma.

Ayah Matheryn, Sahatorn Naovaratpong mengaku sangat senang melihat anaknya bangun dan mampu menanggapi rangsangan. Hal ini pun sangat mengejutkan setiap orang. Orang tua Matheryn pun memutuskan untuk melawan kanker yang diderita oleh anaknya tersebut.

Setahun Matheryn menjalani serangkaian pengobatan penyakit kankernya. 12 operasi otak, 20 kali kemoterapi, dan 20 sesi terapi radiasi telah dilakukan hingga membuat otak kirinya hampir habis. Hal ini dikarenakan otaknya terbakar oleh radiasi dan setengah dari tubuhnya menjadi lumpuh.

Namun, anak sekecil itu memiliki semangat juang tinggi untuk melawan penyakitnya. Matheryn juga sempat bisa berdiri dan melihat. Ia juga bisa menggerakkan sisi kanan dari tubuhnya. Namun sayang, hal itu tidak berlangsung lama.

Pada November 2014, kanker menyebar ke seluruh bagian otak Matheryn. Ini membuat otot-otot di wajahnya menjadi kendur. Orang tua Matheryn pun harus mempersiapkan diri untuk mengucapkan selamat tinggal pada anaknya.

Pada Januari 2015, Matheryn akhirnya meninggal dunia. Orang tuanya pun segera menghubungi yayasan medis asal Amerika Serikat, Alcor Life Extension Foundation. Mereka berharap para ilmuwan bisa menemukan obat untuk menyembuhkan kanker otak pada anak-anak.

Otak Matheryn diekstraksi dan disimpan dalam wadah vakum stainless steel yang di dalamnya telah diisi dengan nitrogen cair. Tubuh Matheryn juga dimasukkan dalam cryofreeze. Dengan didonorkannya otak Matheryn ini untuk dibekukan, Matheryn menjadi manusia termuda di dunia yang menyumbangkan otaknya.

Saat ini tubuh Matheryn berada di Arizona. Orang tuanya sangat berharap bahwa otak anaknya yang didonorkan ini bisa membuat tim medis menemukan obat untuk penyakit kanker pada anak. Sehingga, anak-anak yang menderita kanker otak seperti Matheryn bisa terselamatkan.

Sungguh mulia ya sobat artikelnine.blogspot.com apa yang dilakukan orang tua Matheryn. Kehilangan anak membuat mereka bisa merasakan pedihnya perasaan orang tua yang anaknya divonis kanker oleh dokter. Sehingga mereka tidak ingin orang tua lain kehilangan anak mereka seperti yang dirasakan oleh orang tua Matheryn. Semoga saja para ilmuwan bisa segera menemukan obat kanker seperti yang diharapkan oleh orang tua Matheryn, sehingga apa yang mereka lakukan bisa bermanfaat untuk banyak anak di dunia ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Orang Tua Menyumbangkan Otak Anaknya Untuk Ilmu Kedokteran"

Posting Komentar