5 Kota yang Menjadi Surga Bagi Para Pengemis


Seperti sudah menjadi tradisi saat bulan Ramadhan tiba dan hampir menjadi pemandangan yang umum setiap tahunnya melihat makin banyaknya pengemis di jalanan. Memang bulan Ramadhan adalah momen di mana seseorang berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan dan bersedekah. Hal ini pun tak disia-siakan oleh para pengemis.


Dengan berbagai macam modus mereka meminta uang kepada orang-orang di jalanan dan di tempat-tempat umum yang ramai dikunjungi orang. Modus yang mereka pakai juga cukup beragam, mulai dari menggendong bayi, pura-pura sakit, berlagak kelaparan, sampai memakai kostum tertentu.

Seperti tertangkapnya aksi seorang kakek berkostum badut ‘Winnie The Pooh’ di Sidoarjo beberapa waktu lalu. Ternyata dia adalah pengemis kaya yang memiliki rumah mewah, kendaraan, bahkan mempunyai tujuh istri. Artinya, penampilan memang bisa menipu.

Ada beberapa kota di luar Indonesia yang menjadi surga bagi para pengemis dan profesi ini menjadikan mereka kaya raya. Kota mana sajakah itu? Simak ulasan 5 kota yang menjadi surga bagi para pengemis :

1. Nanking, China


Para pengemis di Kota Nanking, China, bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 8 hingga Rp 15,8 juta dalam sebulan. Angka itu kira-kira setara dengan gaji Presiden Xi Jinping yang dibayar Rp 15,9 juta sebulan. Mereka mengemis selama delapan jam sehari dan biasa terlihat di stasiun kereta.

Surat kabar Sin Chew mengabarkan mereka biasa membayar Rp 3.000 hingga Rp 6.000 untuk ongkos tiket kereta setiap hari.

Petugas kepolisian menemukan fakta ternyata sekitar 80 persen dari pengemis itu sebetulnya tidak miskin. Seorang pengemis muda bahkan mengaku punya dua rumah.

2. London, Inggris


Penampilan memang dapat menipu. Pepatah ini mungkin berlaku bagi seorang pengemis di Ibu Kota London, Inggris, bernama Simon Wright.

Orang-orang yang memberinya uang tidak menyadari bahwa Simon bisa meraup uang sekitar Rp 762 juta saban tahunnya dari mengemis. Selain itu, dia juga memiliki tempat tinggal senilai 4,5 miliar di sebelah barat London.

Simon kerap terlihat secara teratur mendatangi tempat perjudian dan hiburan untuk menukarkan uang koin yang dia dapat. Terkadang, di banyak kesempatan, tempat-tempat ini menambahkan uang hingga Rp 3,1 juta sampai Rp 4,5 juta kepada Simon.

Namun, aksi Simon akhrinya ketahuan. Dia mendapat dua tahun tuntutan sipil, yang melarang dirinya mengemis di seantero London. Oliver Strebel, polisi yang membawa kasus ini ke pengadilan, mengatakan bahwa Simon memiliki sebuah cara untuk mendapatkan banyak uang saat mengemis.

"Dia menggunakan sebuah tanda yang mengatakan dirinya seorang tunawisma dan orang-orang kemudian memberikan uang mereka atas dasar itu, dan ini jelas-jelas sebuah penipuan," kata Strebel.

Dia menambahkan bahwa Simon akan mengambil uang dari mangkuknya dan menukarkan uang-uang itu di sebuah tempat perjudian atau tempat hiburan.

"Dia beroperasi hampir setiap hari dan sudah melakukan hal ini sekitar tiga tahun. Dia bisa mengemis selama berjam-jam," ujar Strebel.

Dia menjelaskan Simon biasanya akan duduk dengan pakaian compang-camping di luar Bank National Westminster di Jalan Putney High Street bersama anjingnya. Dia akan meminta kepada orang-orang di sana agar membuat penarikan tunai supaya bisa memberikannya uang.

Setelah seharian mengemis, Simon biasanya langsung membereskan kantong tidurnya dan kembali ke apartemen kelas atas milik dia di Wilayah Fulham, London.

Tuntutan sipil terhadap dirinya berlaku sampai Mei 2015. Namun, jika Simon melanggar persyaratan itu, maka dia bisa dipenjara selama lima tahun dan mendapat denda.

3. Mumbai, India


Para pengemis di Kota Mumbai, India, dikenal cukup punya banyak uang. Seorang lelaki bernama Massu atau Malana, 60, bisa mendapat penghasilan Rp 400 ribu dalam sehari dari hasil mengemis, seperti dilansir boldsky.com.

Dia dilaporkan sering mengemis di luar restoran mewah yang sering dikunjungi bintang film atau bintang televisi di Lokhandwala. Dia mengemis saban hari dari jam 08.00 hingga pukul 15.00.

Malana tinggal di apartemen bersama istri, kedua putranya, dan seorang menantu perempuan di sebelah barat Mumbai. Dia bahkan punya investasi berupa bangunan properti senilai Rp 500 juta

4. Bangkok, Thailand


Apa yang dilakukan seorang pengemis asal Thailand bernama Aiam Cambhiranon ini mungkin akan membuat banyak orang tidak percaya. Ini lantaran dia dikabarkan telah menyumbang Rp 333 juta ke sebuah kuil di dekat Ibu Kota Bangkok.

Menurut surat kabar Nanyang Siang Pau, Aiam yang sudah mengemis di Kuil Rai King selama 34 tahun belakangan ini, mendonasikan uangnya itu pada Kamis pekan lalu.

Namun, tindakan mulia lelaki 63 tahun ini ternyata sudah yang ketiga kalinya. Aiam pertama kali mendonasikan sekitar Rp 133 juta ke Kuil Rai King pada April 2011.

Pada tahun lalu, lelaki asal Kota Saraburi ini kembali mendonasikan uangnya sekitar Rp 300 juta. Alhasil, apa yang dia lakukan itu menjadi berita utama di beberapa surat kabar di seantero Thailand.

Aiam mengatakan saat hari kerja dia bisa mendapat uang antara Rp 1 juta sampai Rp 1,3 juta dari hasil mengemis. Sedangkan pada akhir pekan, dia bisa mendapat Rp 6,6 juta sampai Rp 13 juta.

5. Dubai, Uni Emirat Arab


Kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab, sedang sibuk memburu pengemis internasional yang sanggup meraup banyak uang, lalu hidup mewah di negara itu. Operasi pekan lalu berhasil menangkap 70 pengemis, seluruhnya warga asing.

Tak tanggung-tanggung, beberapa peminta-minta dicokok saat tinggal di hotel kelas bintang lima. Kolonel Mohammaed Rashid Al Muhairi, selaku kepala divisi satuan pengamanan pariwisata Dubai, mengatakan salah satu tersangka paling bikin geger adalah pengemis perempuan asal Arab.

Berkat hasil mengemis setiap hari saja, dia bisa menginap di kamar hotel mewah di pusat kota Dubai, bersama empat anaknya yang sebagian masih balita.

"Para pengemis itu masuk ke Dubai menggunakan visa bisnis. Sewa kamar hotel ini diperpanjang setiap hari," kata Muhairi.

Dari si pengemis perempuan yang paling kaya itu, polisi Dubai menyita hasil meminta-meminta senilai 13 ribu Dirham (setara Rp 47 juta). Diyakini mereka memperoleh pendapatan sangat besar bila sudah tinggal di UEA selama berbulan-bulan.

Gerombolan pengemis ini beberapa saling bagi tugas, sehingga tidak minta uang di tempat yang sama. Sebagian lagi punya stok pakaian yang berbeda, sesuai situasi maupun kondisi.

"Ada yang di masjid, di mal, atau di jalanan memakai pakaian compang-camping," kata Muhairi.
Seluruh pengemis yang tertangkap segera disidang. Selain denda, mereka akan secepatnya dideportasi.

Harap maklum bila pengemis pun dapat penghasilan besar di Dubai, kota bisnis paling maju di seantero Uni Emirat Arab. Negara itu, secara umum, memiliki pendapatan per kapita tahunan sebesar USD 47 ribu (senilai Rp 433 juta) untuk setiap penduduk. Di Timur Tengah, cuma Arab Saudi dan Iran yang punya minyak lebih banyak dibanding UEA.

Meski mengemis bisa menjadikan seseorang menjadi kaya, namun mengemis bukanlah sebuah profesi atau pekerjaan yang baik. Bukankah Rasulullah SAW mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 Kota yang Menjadi Surga Bagi Para Pengemis"

Posting Komentar