Bersyukurlah Mulai Sekarang, Kisah Pria 70 Tahun Tanpa Tagihan

Alkisah ada seorang laki laki berusia 70 tahun yang menderita penyakit tidak bisa buang air kencing dengan lancar untuk beberapa hari. Setelah beberapa lama ia merasakan sakit itu tak kunjung sembuh membaik sehingga ia memutuskan untuk pergi ke seorang dokter spesialis, memeriksakan penyakit yang ia derita. Saat bertemu dengan dokter tersebut ia di beritahu bahwa ia menderita penyakit yang mengharuskan ia untuk dioprasi.

"Apakah penyakit yang saya derita ini dok ?" Kata pria muslim tersebut.

"Anda menderita penyakit kandung kemih dan harus menjalani oprasi untuk itu."

"Baiklah saya bersiap untuk dioprasi." Kata pria tua itu dengan lugas.

"oke, tapi ada kemungkinan kegagalan operasi dengan kondisi bapak yang sudah tua." Kata dokter.

"Saya sangat siap dok! Jangan anda pupuskan harapan saya untuk sembuh." Kata sang pria dengan sangat berani.

"Baiklah, bila itu keinginan bapak, kami akan berusaha sekuat tenaga." Sahut dokter dengan sedikit takjub dengan keberanian si pria tua.

Setelah perbincangan di atas, selang beberapa hari operasi berlangsung dan opersi tersebut ternyata berhasil. Namun, raut sedih menggurat di wajah pria tua ini. Matanya basah dan sebentar kemudian menitikan bulir-bulir bening di pipinya. Pada saat itu sang dokter menghampiri pria sambil membawa resep obat dan tagihan rumah sakit.

"Apa yang anda sedihkan, pak? operasi andakan berjalan lancar?" Dokter bertanya kepada sang pria.

"memang operasinya sudah berhasil". Sahut si pria

"Lantas apa yang anda sedihkan ? Apakah karena jumlah tagihan rumah sakit? Saya bisa mengusahakan keringanan tagihan tersebut!" Kata sang dokter mencoba menghibur sang pria tersebut.

Namun laki laki 70 tahun tersebut tidak mengiyakan. Katanya, "Bukan itu yang membuatku menangis. Sadarkah anda Allah ternyata telah memberikan nikmat padaku berupa buang air kecil selama 70 tahun tanpa sepeserpun tagihan kepadaku sebagai bayarannya"

Subhanallah! Betapa Engkau Maha Penderma kepada hamba-hambaMu ya Allah. Kami hanyalah manusia yang kurang bersyukur atas nikmat-Mu. Ternyata kami hanya bisa mengetahui besarnya nikmat-Mu setelah kami kehilangannya.