Mengapa Lantai Masjidil Haram Bisa Tetap Dingin di Cuaca Panas Sekalipun? Ini Jawabannya



Seperti yang kita tahu, Arab Saudi memiliki sebagian besar wilayah yang terdiri dari gurun pasir, sehingga cuacanya sangat panas, dan bisa dibilang sangat ekstrem. Sehingga bagi calon jamaah haji yang berasal dari luar Arab sangat diharapkan dapat menjaga kondisi tubuhnya di tengah cuaca ekstrem tersebut. Agar dapat menjalankan serangkaian rukun ibadah haji dengan sempurna.

Salah satu rukun haji adalah melakukan Thowaf. Thowaf adalah ibadah mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dan diikuti dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.

Lantai Masjidil Haram yang tetap dingin meski cuaca panas sekalipun

Thowaf umumnya dilakukan pada siang hari ketika matahari sedang terik-teriknya. Namun, kenapa orang yang melakukan thowaf tidak merasakan panas di telapak kakinya padahal lantai yang dipijak berasal dari marmer yang akan panas jika terkena paparan sinar matahari.

Berbagai anggapan dan dugaan pun datang, mulai dari anggapan bahwa di bawah lantai dipasang AC sehingga terasa dingin di siang hari. ada juga yang beranggapan bahwa di bawah lantai dialiri air sehingga lantainya terasa sejuk.

Mengapa Lantai Masjidil Haram Tetap Dingin Meski Cuaca Panas?

Semua anggapan tersebut ternyata salah. Sama sekali tidak ada AC atau aliran air di bawah lantai Masjidil Haram. Lantai yang terasa dingin ini karena bahan dari lantai marmer itu adalah jenis thassos. Yaitu marmer asli yang berasal dari Yunani.

Marmer ini memiliki sifat yang memiliki efek dingin jika terkena panas dan sebaliknya. Hal ini dijelaskan langsung oleh Kepala Peneliti Masjid, Abdul Mohsin bin Hamid.

"Tidak hanya lantai, bahkan setiap ruangan dalam Masjidil Haram akan terasa sejuk meski cuaca begitu ekstrim," ungkapnya.

Karena lantai marmer inilah, setiap orang yang tengah melaksanakan ibadah thowaf tidak akan merasa panas di telapak kakinya meski tanpa mengenakan alas kaki dan tidak perlu berjalan berjingkat-jingkat ketika melakukan thowaf di siang hari.

Marmer ini sangat mahal harganya. Di Indonesia, harga marmer thassos KW dari China adalah 4 juta per meter persegi.

Inilah jawaban mengapa lantai Masjidil Haram terasa tetap dingin meski terpapar teriknya sinar matahari, bahkan di cuaca panas sekalipun.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Lantai Masjidil Haram Bisa Tetap Dingin di Cuaca Panas Sekalipun? Ini Jawabannya"

Posting Komentar