Ini Dia Biksu Pembenci Islam dan Caranya Sebarkan Kebencian Terhadap Muslim Rohingya

Muslim Rohingya merupakan penduduk minoritas di Myanmar. Mereka dibantai dan diusir dari negeri sendiri dan terpaksa melarikan diri ke Negara lain. Berminggu-minggu mereka terombang-ambing di lautan hingga sampai ke Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam kondisi yang mengenaskan. Namun, siapakah penyebab semua ini? Tentunya ada sosok dibalik penderitaan yang dialami oleh Muslim Rohingya ini.

Ashin Wirathu adalah biksu Buddha asal Myanmar yang kini menjadi sorotan dunia Internasional karena disebut-sebut sebagai dalang yang menyebarluaskan kebencian kepada kelompok muslim, terutama fokusnya pada muslim Rohingya.

Propaganda itu disebarkan melalui media sosial Facebook dan YouTube. Hingga Minggu, 24 Mei 2015, jumlah pengikut lamannya mencapai 39 ribu akun. Dalam laman tersebut banyak berisi foto-foto kegiatan keagamaan yang ia pimpin.

Oleh BBC ia disebut sebagai biksu Buddha paling radikal yang gemar menyebarkan kebencian terhadap kaum muslim dengan mengatakan bahwa kelompok minoritas itu akan menguasai Negara.

Ia mulai terkenal sejak ikut dalam gerakan nasionalis antimuslim 969 tahun 2001. Pada tahun 2003 ia dikukum penjara dengan tuntutan selama 25 tahun. Namun, ia dibebaskan pada 2005 bersama beberapa tahanan politik lain. Setelah keluar dari penjara, ia semakin gencar menyebarkan propagandanya. Ia membagikan video di internet yang menyuarakan peringatan anti muslim.

Dalam salah satu videonya, ia mengatakan muslim menyerang gadis Myanmar tak bersalah dan memperkosa mereka. Wirathu juga secara terbuka menyatakan bahwa ia bangga bila disebut pemeluk Buddha radikal. Kampanyenya pun didukung oleh pemerintah Myanmar karena dianggap menyuarakan pendapat mayoritas.

Wirathu juga pernah masuk halaman depan majalah Internasional Time pada Juli 2013 dengan judul ‘The Face of Buddhist Terror?’ atau ‘Inikah Wahah Teror Buddha?’

Dalam khotbahnya, Wirathu sering menjadikan komunitas muslim di Myanmar, terutama Rohingya sebagai target. Ia juga yang mendesak Muslim Rohingya agar dipindahkan ke Negara dunia ketiga. Ia menyalahkan muslim atas pertikaian yang terjadi di Myanmar.

Muslim rohingya disebut sebagai imigran ilegal asal Bangladesh oleh pemerintah Myanmar. Mereka juga menolak memberi mereka kewarganegaraan meski mereka telah mendiami wilayah kedaulatan Myanmar selama puluhan tahun lamanya. Mayoritas penduduk Myanmar atau sekitar 60 juta jiwa adalah pemeluk Buddha.

Kampanye Wirathu inilah yang dipercaya menyebabkan ratusan orang Rohingya tewas dan belasan ribu lainnya harus terusir dari Negara mereka sendiri.

Apapun alasannya, hal ini tidak dapat dibenarkan. Mereka tidak menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan kebebasan beragama. Hal seperti ini harus diluruskan dan dihentikan agar tidak ada lagi konflik berkepanjangan antar umat beragama di dunia.