Persahabatan Sejati yang Menginspirasi, Menggendong Temannya yang Cacat Kemanapun

Tak butuh kata sempurna untuk menjalin sebuah persahabatan. Juga tak butuh waktu yang lama untuk bisa saling menyayangi. Layaknya sahabat sejati yang selalu ada saat senang maupun susah, mereka akan selalu bersama dan saling berbagi.

Sebuah kisah yang penuh inspirasi, dua remaja di Cina yang mengajarkan kepada kita arti persahabatan sejati. Kisah ini mempu menggetarkan hati dan mengirimkan pesan positif kepada masyarakat luas. Dan sudah selayaknya kita belajar tentang arti mengasihi dan menyayangi dari persahabatan dua remaja ini.

Xie Xu (18) dan Zang Chi (19). Keduanya bertemu untuk pertama kalinya di Daxu High School di Xuzhou, Provinsi Jiangsu, Cina Utara. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menjalin sebuah hubungan persahabatan. Dan sejak itu pula keduanya tak terpisahkan.

Zhang menderita distrofi otot, yaitu sebuah kondisi yang melemahkan otot rangka yang membuatnya sulit untuk berjalan. Sehingga membuatnya kesulitan saat melakukan aktivitas di sekolah. Namun, beruntung dia bertemu dengan Xie yang menawarkan punggungnya untuk mengantarkannya kemanapun ia pergi.

Zhang yang tidak bisa berjalan kesulitan untuk menjangkau antar ruang kelas, sehingga Xie memutuskan untuk menggendongnya di sekitar kampus setiap hari.

Xie dan Zhang tinggal di asrama dekat kampus. Xie selalu menggendong Zhang ke kampus dan saat kembali ke asrama. Xie juga membantu Zhang untuk mencuci pakaiannya dan membawa Zhang ke kantin untuk sarapan. Hebatnya, hal ini sudah dilakukannya selama tiga tahun.

Apa yang dilakukan Xie ini juga memiliki pengaruh positif kepada siswa yang lain. Mereka juga siap untuk membantu Zhang. Dengan bantuan mereka, Zhang tidak pernah merasa kesulitan lagi saat bersekolah.

Kisah persahabatan Xie dan Zhang sangat luar biasa dan mampu menyentuh hati jutaan netizen di seluruh Cina, bahkan dunia. Banyak komentar positif yang lontarkan para netizen atas persahabatan dua remaja ini.

Kisah persahabatan sejati, di mana saat sebagian orang sudah mulai terkikis rasa pedulinya dan mementingkan ego masing-masing, ternyata masih ada yang orang yang peduli terhadap sesamanya. Mereka berdua tidak memiliki ikatan darah sama sekali, namun keduanya memiliki ikatan batin yang kuat yang membuat mereka saling mengasihi dan menyayangi. Semoga kita bisa belajar dari kisah ini untuk lebih peduli lagi terhadap orang-orang yang membutuhkan uluran tangan kita.