Apa yang anda bayangkan ketika melihat seorang peminta-minta atau pengemis yang sudah tua, bermuka lusuh dan mengenakan pakaian compang-camping. Mungkin dalam hati akan merasa iba, sehingga kita akan menyisihkan sebagian kecil rejeki kita untuk kita berikan padanya.
Namun, pernahkah anda membayangkan jika dengan berprofesi sebagai pengemis, seseorang bisa menjadi kaya hingga memiliki tabungan senilai 5 miliar dan rumah mewah. Mungkin ini kedengarannya mustahil, tapi kisah ini memang ada dan nyata.
Kisah pengemis kaya ini tak hanya terjadi di Tiongkok dan Indonesia. Kisah ini juga terjadi pada salah seorang warga Mesir yang menjadikan mengemis sebagai profesinya.
Dari profesinya tersebut, ia memiliki saldo di bank dalam jumlah yang sangat besar. Tak hanya itu, ia juga memiliki rumah yang berada di lokasi strategis.
Sebut saja namanya Kamel. Pria yang berusia 70 tahun ini memiliki uang jutaan pound Mesir di rekening tabungannya serta memiliki dua rumah. Semua harta kekayaan itu ia peroleh dari hasil mengemis di kota Beni Suef.
Wajahnya sudah taka sing lagi bagi warga kota itu. Setiap pemilik rumah dan toko di Kota Beni Suef telah mengenalnya sebagai seorang pengemis. Bahkan, kisah hidup Kamel juga telah menjadi konsumsi public ketika ia kepergok sedang memasuki sebuah bank.
Karyawan bank tempat ia menabung mengatakan kepada warga bahwa Kamel merupakan salah satu nasabah penting di bank tempat ia bekerja,
Karyawan tersebut juga mengungkapkan bahwa Kamel menyimpan uang hasil dari mengemis setiap hari hingga mencapai 3.450.000 pound Mesir atau sekitar Rp. 5 miliar. Karyawan itu juga mengatakan bahwa Kamel juga memiliki dua rumah di Faisal Avenue, Giza.
Waw, pengemis apa konglomerat nih? PNS sama pejabat aja kalah. Namun, mengemis bukanlah sebuah profesi yang baik, sebagaimana yang dikatakan Rasulullah bahwa ‘tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah’. Lebih mulia orang yang miskin tapi bekerja keras dibanding orang kaya yang hanya meminta-minta.
0 Response to "Pengemis Tajir Ini Punya Tabungan 5 Miliar"
Posting Komentar