Saat remaja, seseorang bisa berbangga diri karena memiliki wajah tampan, gagah, dan populer di kalangannya. Namun, roda selalu berputar, kadang di atas dan kadang di bawah. Sekalipun banyak orang yang menggilainya, namun ada juga sebuah penolakan yang membuatnya patah hati hingga sakit hati yang ia rasakan tak akan terlupakan sepanjang hidupnya.
Kisah tragis ini dialami oleh seorang pria bernama Dartam yang merupakan warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas yang kini hidupnya harus berakhir di pasungan.
Dartam dipasung selama 24 tahun karena mengalami gangguan jiwa |
Kala remaja, Dartam dikenal sebagai sosok playboy yang sukses memikat banyak lawan jenis. Jurus asmaranya yang ampuh membuatnya kerap bergonta-ganti pacar.
Namun pesona sang flamboyan itu mulai luntur tatkala cintanya ditolak oleh gadis pujaan hatinya dari Desa Jatisaba, Cilongok, Banyumas.
"Gadis itu lebih memilih laki-laki lain," kata kakak Dartam, Karsiwem, warga Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Banyumas.
Penolakan itu membuat Dartam frustasi. Depresi luar biasa. Ia dendam dengan penolakan sang gadis. Sampai akhirnya ia menderita sakit jiwa.
Dartam yang kesumat pun kerap membawa golok ke luar rumah. Mengancam siapa saja yang ditemuinya. "Untuk menangkapnya kami minta bantuan orang pintar," ujar Karsiwem.
Dia menambahkan jika dibiarkan, Dartam akan membahayakan orang lain. Bahkan ia sering memukuli orangtuanya.
Lantaran kerap bertindak di luar nalar, akhirnya keluarga memutuskan memasung Dartam. "Adik saya mulai dipasung 1991," imbuh Karsiwem.
Sejak itu, kehidupan Dartam mulai berubah. Kesehariannya dihabiskan dalam sebuah gubuk yang mirip kandang kambing. Sudah 24 tahun ia habiskan masa hidupnya di tempat tersebut. Dartam pun hanya pasrah.
"Saya tidak tahu mengapa saya dimasukkan kandang ini," kata Dartam.
Kandang tempat Dartam tinggal berukuran 1,5 x 1,5 meter. Pagarnya terbuat dari anyaman bambu. Di beberapa bagian, plastik tampak menjadi penutup bagian yang berlubang.
Dengan kondisi itu, Dartam hanya bisa jongkok. Ia tak bisa berdiri karena atapnya terlalu pendek. Di bagian alas, hanya ada kayu-kayu yang ditata.
Tempat Dartam dipasung |
Meski dipasung, Dartam mengaku tak ingin keluar kandang. Ia tak tahu apa yang harus dilakukannya jika keluar dari kandang.
"Saya masih bisa makan tiga kali sehari. Tadi pagi makan pakai sayur terong," kata Dartam dalam bahasa Jawa ngapak.
Langkah keluarga memasung Dartam juga didukung oleh warga lain. Sebab jika bebas dari pemasungan, dia akan mengancam kehidupan orang lain.
"Kalau dikeluarkan takut mengancam orang lain," kata tetangga Dartam, Siti.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah Dartam ini. Tak ada gunanya menyombongkan diri, karena kesombongan itu akan menjadi boomerang bagi diri kita sendiri. Dan juga jangan terlalu mencintai seseorang dan berharap terlalu banyak darinya. Karena jika mencintai secara berlebihan, kemudian kita dikecewakan dan hanya diberi harapan palsu, kita akan merasa sangat terpukul hingga akhirnya dapat mengganggu mental kita, seperti yang dialami oleh Dartam. Semoga tidak ada lagi orang yang mengalami nasib seperti Dartam.
Sumber : liputan6
0 Response to "Cerita Tragis Mantan Playboy yang Hidupnya Berakhir di Pasungan"
Posting Komentar