Pertama, rumah milik raja. Di dalamnya terdapat harta benda, pembendaharaan, dan perhiasan. Kedua, rumah milik hamba. Di dalamnya terdapat harta benda, pembendaharaan, dan perhiasan milik si hamba, yang tentunya tidak sama dengan milik si raja. Ketiga, rumah kosong melompong yang tidak ada isinya.
Lalu, datanglah pencuri yang ingin mencuri. Kira-kira, rumah manakah yang akan dimasukinya?
Jika engkau katakan rumah kosong, maka mustahil, karena rumah kosong tidak berisi harta apapun untuk di curi.
Jika engkau katakan rumah milik si raja, maka hal itu seperti mustahil, karena rumah si raja dijaga oleh para penjaga dan serdadu hingga pencuri tidak dapat mendekatinya, sementara di kelilingnya bertebaran para penjaga.
Tidak tersisa, kecuali rumah milik si hamba. Itulah rumah yang rentang didatangi oleh pencuri.
Orang bijak tentu dapat melihat permisalan ini dengan cermat. Mengibaratkannya dengan hati manusia, karena keadaan hati mirip dengan kondisi tiga rumah tersebut.
Hati yang kosong dari seluruh kebaikan, itulah hati orang kafir dan munafik, dan itulah rumah setan. Setan menjadikannya sebagai tempat tinggal dan tempat menetap. Lantas, apa yang harus ia curi darinya ?
Adapun hati yang di penuhi dengan pernghormatan terhadap Allah Swt, pengagungan, cinta, maraqabah (pendekatan diri pada Allah) dan perasaan malu terhadap-Nya, setan manakah yang berani mendekati hati seperti ini? Jika ia ingin mencuri sesuatu darinya, apa yang harus ia curi?
Hati seorang hamba adalah hati yang berisi tauhid kepada Allah, ma'rifah, mahabbah, iman serta pebenaran terhadap janji-Nya. Namun juga berisi seruan kepada hawa nafsu, akhlaq tercela, serta dorongan kepada sahwat dan tabiat buruk.
Hati yang berisi dua perkara ini, kadangkala condong kepada seruan iman kadang kala condong kepada hawa nafsu, dan tabiat buruk. Hati inilah yang diminati setan. Setan berusaha menempati dan menguasainya, namun Allah akan memberikan pertolongan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. "Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah yang maha perkasa lagi maha bijaksana." (QS. Ali Imron:126)
Setan akan bisa menguasainya dengan senjata yang dimilikinya. Setan akan berusaha masuk kedalamnya karena dia mendapati bahwa senjatanya berada di dalamnya. Lalu, ia mengambil senjata itu dan melakukan serangan. Sesungguhnya, senjata-senjata setan itu adalah syahwat, syubhat, khayalan, dan angan angan kosong.
Maka, setan pun merampas senjata tersebut dan memberikan penyerangan terhadapat hati. Apabila hamba yang memiliki hati tersebut punya persiapan yang matang, berupa iman untuk menghadapi serangan setan, bahkan persiapan yang lebih, maka pasti dia akan dapat mengatasi dan mengusir setan keluar dari "rumah"nya dengan izin Allah SWT.
Wa la haula wa la quwwata illa billah (tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah)
Sumber : bacaan hikmah keluarga
0 Response to "Kisah : Persamaan Tiga Jenis Rumah Dengan Hati Kita"
Posting Komentar