Menantikan kehadiran sang buah hati ke dunia adalah hal yang paling membahagiakan bagi pasangan suami istri. Saat buah hati sudah lahir, orang tua baik ibu ataupun ayah selalu ingin berada di sampingnya untuk ikut memantau perkembangan sang buah hati. Namun, hal ini terkadang tidak bisa dilakukan lantaran punya kewajiban bekerja. Bagi para ibu, mereka biasanya akan mendapat jatah cuti sebelum hingga pasca melahirkan. Namun, tak ada jatah cuti bagi sang ayah. Hmm, kasihan juga ya…
Namun, anda yang tinggal di Swedia tampaknya tak perlu mengkhawatirkan hal ini. Karena, pemerintah Swedia kini sedang merancang sebuah kebijakan baru, yakni memberi cuti tiga bulan kepada kaum ayah dalam menyambut kelahiran anaknya. Langkah maju dalam menyamakan cuti orang tua ini disebut sebagai upaya kesetaraan gender.
Menurut salah satu radio Swedia berbahasa Inggris, Sveriges Radio mengatakan Partai Kiri Negara tersebut berharap agar pasangan yang baru menjadi orang tua bisa mendapatkan cuti pribadi lebih lama.
Pemerintah telah mengajukan rancangan peraturan untuk memperpanjang cuti ayah selama tiga bulan. Diyakini bahwa rancangan tersebut akan mendapat persetujuan dari anggota parlemen.
Annika Strandhall, Menteri Urusan Sosial Swedia mengatakan bahwa sudah 13 tahun sejak cuti dua
bulan diperkenalkan, Partai Kiri mengatakan akan mendorong supaya cuti ayah dan ibu sama.
Kebijakan ini pun dihargai dan disambut gembira oleh kaum ayah. Saat ini, orang tua yang baru menimang bayi pertama diberi cuti 16 bulan, termasuk dua bulan untuk sang ayah. Kebijakan ini diberlakukan sejak 2002. Sebelum itu, para pria yang menyambut kelahiran anaknya hanya diberi cuti sebulan saja.
Sepanjang cuti bersalin, baik karyawan pria dan wanita Swedia menerima 80 persen dari gaji mereka.
Dalam penelitian Pew Research Center, banyak dari Negara-negara maju seperti Prancis, Jerman, Hungaria, dan Finlandia menawarkan cuti rata-rata 13 bulan bagi wanita yang baru menjadi ibu.
Di Swedia, orang tua kelak bisa memperoleh cuti 480 hari dan sekarang baru 60 hari untuk ayah. Dan sejak tahun 2012 hampir seperempat dari ayah di Swedia yang mengambil cuti mereka. Rencana Swedia memperpanjang masa cuti untuk sang Ayah langsung ditanggapi secara positif oleh banyak warga melalui media sosial.
Bagaimana pendapat sobat soal kebijakan ini? Mungkin jika ini juga diberlakukan di Indonesia, pasti akan mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Karena hal yang paling membahagiakan bagi pasangan yang baru dikaruniai buah hati adalah bisa selalu berada di dekat sang buah hati tercinta.
0 Response to "Tak Hanya Istri, Suami Juga Dapat Cuti Tiga Bulan Untuk Sambut Kelahiran Anak"
Posting Komentar